Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa (1478-1554)
Kesultanan Demak didirikan pada tahun 1478 M oleh Raden Patah, putra dari Brawijaya V (raja Majapahit) dengan Putri Cina Muslim. Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berhasil menggantikan dominasi Hindu-Buddha Majapahit.
Nama "Demak" berasal dari kata "Demi Agung" yang berarti "untuk kebesaran", mencerminkan visi besar pendirinya untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Pendiri Kesultanan Demak, berhasil mengkonsolidasikan kekuatan Islam di Jawa.
Dikenal sebagai panglima perang yang gagah berani, pernah menyerang Portugis di Malaka.
Masa pemerintahan terpanjang, berhasil memperluas wilayah hingga Jawa Timur.
Kesultanan Demak tidak dapat dipisahkan dari peran Wali Songo dalam penyebaran Islam. Para wali ini menggunakan pendekatan kultural, memadukan tradisi lokal dengan ajaran Islam sehingga mudah diterima masyarakat Jawa.
Beberapa Wali Songo yang berperan penting antara lain Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Giri yang membantu membangun fondasi spiritual Kesultanan Demak.
Meskipun Kesultanan Demak berakhir pada tahun 1554, warisannya tetap hidup hingga kini. Masjid Agung Demak yang dibangun dengan arsitektur unik tanpa kubah menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.
Pengaruh Demak dalam penyebaran Islam di Nusantara sangat besar, menjadikannya tonggak sejarah penting dalam transformasi keagamaan dan budaya Indonesia.